Mohon Perhatian !

Mohon maaf jika kenyamanan anda terganggu...dalam menikmati konten yang ada..karena blog masih dalam maintenance....selamat menikmati

My Scooter Sekarang Tinggal Kenangan

Scooter vespa jenis PS 150 ini saya peroleh sekitar tahun 2002 dan sekarang sudah berpindah tangan ke sahabatku Salimadin.

Ketika aku masih aktif di Racana

Racana kau adalah rumahku yang kedua, suka duka dulu aku lalui bersama mu, thanks to STAIN Pekalongan Scout Movement.

Kontingen Racana STAIN Pekalongan di Buper Batu Granit LamSel

Perkemahan Wirakarya Nasional di Lampung merupakan event Nasional pertama yang aku ikuti ketika di STAIN Pekalongan.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 26 Juni 2009

KHASIAT JAMBU AIR


Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan
pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan
untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan,
tetapi memiliki keragaman dalam penampilan.
Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan
potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.
Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan.
Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah
akan mempercepat busuk buah.

1. SEJARAH SINGKAT
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan
pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan
untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan,
tetapi memiliki keragaman dalam penampilan.
Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan
potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.
Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan.
Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah
akan mempercepat busuk buah.
2. JENIS TANAMAN
Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 2/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
Selain itu juga terdapat 2 jenis jambu air yang banyak ditanam, tetapi keduanya tidak
begitu menyolok perbedaannya. Ke dua jenis tersebut adalah Syzygium quaeum
(jambu air kecil) dan Syzygium samarangense (jambu air besar). Varietas jambu air
besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel dan Cincalo (merah
dan hijau/putih) dan Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan),
Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng
(super lebat), dan Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yang paling komersil
adalah Cincalo dan Semarang, yang masing-masing terdiri dari 2 macam (merah dan
putih).

3. MANFAAT TANAMAN
Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli,
jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah
menjadi santapan canggih dengan dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia
yang penting dari jambu air adalah gula dan vitamin C.
Buah jambu air masak yang manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga
untuk rujak dan asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai
obat.
4. SENTRA PENANAMAN
Menurut data statistik dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Jawa Barat,
Kabupaten Karawang, Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut,
Cirebon, Subang dan Bekasi termasuk 10 besar sentra penanaman pohon jambu.
Jambu air Cincalo merah banyak terdapat di Karawang dan terkenal dengan jambu
Bolang yang bila matang benar berwarna merah tua kebiruan dengan rasa manisasam
segar sedangkan Jambu air Semarang (merah dan putih) banyak terdapat di
Indramayu.
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Angin sangat berperan dalam pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dalam
membantu penyerbukan pada bunga.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 3/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
2) Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yang curah hujannya
rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun dan musim kemarau lebih dari 4 bulan.
Dengan kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas buah yang
baik dengan rasa lebih manis.
3) Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yang akan dihasilkan.
Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40–
80 %.
4) Suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C.
5) Kelembaban udara antara 50-80 %.
5.2. Media Tanam
1) Tanah yang cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik.
2) Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok sebagai media tanam jambu air adalah
5,5–7,5.
3) Kedalaman kandungan air yang ideal untuk tempat budidaya jambu air adalah 0-
50 cm; 50-150 cm dan 150-200 cm.
4) Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis
dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih/Bibit
Biji berasal dari varietas unggul, berumur lebih dari 15 tahun, produktif dan
produksi stabil. Biji berasal dari buah masak pohon, yang besarnya normal dan
mulus. Biji dikeringanginkan selama 1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yang
memenuhi syarat adalah berukuran relatif besar, ukuran seragam, bernas dan
tidak cacat, dianjurkan dalam meggunakan bibit jambu air hasil
cangkokan/okulasi. Selain lebih mudah dilakukan, cara ini lebih cepat
menghasilkan buah.
2) Persiapan Benih
a. Bibit Enten (Grafting)
Model sambungan yang terbaik adalah sambungan celah. Batang bawah
berasal dari bibit hasil perbanyakan dengan biji yang berumur 10 tahun,
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 4/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
sedangkan pucuk berasal dari pohon induk unggul. Setelah disambung bibit
dipelihara selama 2-3 bulan
b. Bibit Cangkok
Cabang yang akan dicangkok berada pada tanaman yang unggul dan produktif.
Cabang yang dipilih tidak telalu tua/muda, berwarna hijau keabuabuan/
kecoklat-coklatan dengan diameter sedikitnya 1.5 cm. Setelah 2-2.5
bulan (sudah berakar), bibit segera dipotong dan ditanam dipolibag dengan
media campuran : pupuk kandang 1 : 1. Bibit dipelihara selama 1 bulan.
3) Teknik Penyemaian Benih
Persemaian dapat dilakukan di dalam bedengan atau di polibag.
a) Bedengan
1. Olah tanah sedalam 30-40 cm dengan cangkul kemudian keringkan selama
15-30 hari.
2. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai
lahan dan jarak antar bedengan 60 cm.
3. Campurkan 2 kg/m2 pupuk kandang dengan tanah bedengan.
4. Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dengan tinggi pusat
lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dengan plastik bening.
b) Polybag
1. Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm.
2. Isi polibag dengan media berupa campuran tanah, pupuk kandang (2 : 1).
3. Simpan polybag di dalam sungkup.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan pembibitan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau.
b) Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma.
c) Pemupukan setiap 3 bulan dengan urea, SP-36 dan KCl (2:1) sebanyak 50-100
gram/m2 atau 4 gram/polibag.
d) Penyemprotan pestisida dengan konsentrasi 30-50% dari dosis anjuran.
e) Membuka sungkup jika cuaca cerah secara berangsur-angsur agar tanaman
dapat beradaptasi dengan lingkungan kebun.
5) Pemindahan Bibit
Bibit di bedengan dipindahkan ke polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam
ke lapangan dilakukan setelah bibit berumur 10-12 bulan di persemaian.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Calon tempat tumbuh tanaman jambu air harus dibersihkan dahulu dari berbagai
pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak dan binatang. Lahan hanya diolah
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 5/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
di lubang tanam dan dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam
jambu air adalah 8 x 8 m dengan lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.
2) Pembukaan Lahan
Tanah yang akan dipergunakan untuk Tanaman jambu air dikerjakan semua
secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak dan rerumputan
dibuang, dan benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau
dicangkul sampai dalam, dengan mempertimbangkan bibit yang akan ditanam.
Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dalam tetapi
bila hasil okulasi perlu pengolahan yang cukup dalam. Kemudian dibuatkan
saluran air selebar 1 m dan kedalam disesuaikan dengan kedalaman air tanah,
guna mengatasi sistem pembuangan air yang kurang lancar. Tanah yang kurus
dan kurang humus/tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yang dibuat dengan cara
mengubur ranting-ranting dan dedaunan, dengan kondisi seperti ini dibiarkan
selama kurang lebih 1 tahun kemudian dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai
dengan kebutuhan.
3) Pengapuran
Pengapuran tanah sebaiknya dilakukan 1 atau 2 bulan menjelang hujan.
4) Pemupukan
Sebelum penanaman kedalam lubang tanam perlu dimasukkan pupuk kandang
sekitar 1 blek minyak tanah. Jika perlu ditambah 2 genggam pupuk NPK. Setelah
itu perlu diberi pelindung
6.3. Teknik Penanaman
Penanaman jambu air dapat dilakukan di pot/di kebun, Jika yang digunakan adalah
bibit cangkokan maka penanaman batang lebih dalam agar pohon bisa tumbuh
secara kuat.
1) Penentuan Pola Tanam
Bibit jambu air dikebun dapat ditanam dengan pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam sebaiknya dibuat pada akhir musim kemarau/menjelang musim
hujan, agar pada saat mendekati musim hujan, tanaman sudah berdiri. Dengan
demikian tanaman baru (pada musim hujan) tidak perlu disiram 2 kali sehari.
Penyiapan lubang tanaman terdiri dari:
a) mula-mula tanah digali di tempat yang sudah ditentukan;
b) ukuran lubang ukuran lubang: panjang x lebar x dalam = 60 x 60 x 60 cm. atau
panjang x lebar x dalam = 1 x 1 x 0,5 m.

TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 6/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
3) Cara Penanaman
Bibit jambu air ditanam ke dalam lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu
memperhatikan kedalaman penanaman dan waktu penanaman sebaiknya
dilaksanakan persis pada awal musim hujan dan pada sore hari.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 1 bulan. Bibit yang tidak
tumbuh diganti dengan bibit baru yang ditanam pada lubang tanam yang sama.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan maksud menyuburkan tanah, membuang rumput
liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang yang mendekap diantara tanah.
Dengan penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan tanah.
3) Pemupukan
Pemupukan jambu air dapat diberikan sebelum berbuah dan sesudah berbuah,
sebaiknya setelah dilakukan penyiangan.
a) Tanaman belum berbuah
1. Pupuk kandang diberikan sekali gus pada awal musim hujan.
2. Pupuk urea diberikan 1/3 bersamaan dengan pupuk kandang.
3. 2 minggu setelah itu, sisa urea diberikan bersamaan dengan TSP dan KCl.
b) Tanaman sudah berbuah
1. Pupuk kandang diberikan sekaligus pada awal musim hujan.
2. Pupuk urea 2/3, TSP 1/2, KCl 1/3 diberikan pada saat tanaman belum
berbunga (bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dan saat hujan
pertama mulai turun).
3. Sisa pupuk diberikan setelah buah membesar (umur buah sekitar 1-2 bulan
sejak berbunga dan ukuran buah ± sebesar telur puyuh). Cara pemberian
pupuk tersebut sebaiknya dibenam dalam Rorak (got) sedalam 20-30 cm
mengelilingi tajuk pohon. Dosis pupuk bagi pohon jambu air umur ≥ 15 tahun.
4. Pupuk kandang: maksimal 30 kaleng minyak tanah.
5. Pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl (masing-masing) : 2500 gram.
Kenaikan takaran pupuk tersebut setiap tahun setelah jambu air berumur ≥ 10
tahun ialah:
a) Pupuk kandang: 2 kaleng minyak tanah.
b) Pupuk Urea: 100 gram.
c) Pupuk TSP: 50 gram.
d) Pupuk KCl: 50-100 gram.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 7/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
4) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman jambu air yang hidup pada tanah dengan kedalaman air tanah 150-200
cm, pada musim kemarau sangat memerlukan penyiraman, agar tanah tetap
lembab. Ketika masih muda, selama 2 minggu pertama tanaman muda perlu diairi
1-2 kali sehari. Jika sudah cukup besar dan perakarannya dalam, tanaman
disirami 10-12 kali sebulan.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan dilakukan secara teratur 1-2 kali seminggu. Awal penyemprotan
dilakukan saat buah jambu air sebesar telur puyuh (umur ± 1-2 bulan sejak
berbunga). Akhir penyemprotan dilakukan saat buah jambu air akan dipetik
(sebulan sebelum dipetik dan warna buah sudah berubah) atau sampai gejala
serangannya hilang. Ketika hendak melakukan penyemprotan pestisida, atau
pupuk daun/hormon, kita harus memperhatikan cuaca waktu itu. Kalau langit
mendung dan kemungkinannya akan turun hujan, sebaiknya penyemprotan
ditunda dulu.
6) Pemeliharaan Lain
Pemangkasan dilakukan dengan tujuan untuk membentuk pohon, pemeliharaan
dan peremajaan. Membentuk pohon: dilakukan setelah mencapai ketinggian 2
meter, dengan ketinggian 1,35-1,5 m dari permukaan tanah dan bagian yang
dipangkas adalah cabang/tunas. Untuk pemeliharaan: dilakukan setiap saat
kecuali ketika tanaman sedang berbunga, bagian yang ditanam adalah dahandahan
yang tua, yang mati kering, luka serta tidak sempurna. Untuk peremajaan:
memangkas seluruh bagian tanaman yang sudah kelewat tua, tidak berproduksi
atau diserang hama.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Ulat kupu-kupu gajah
Ciri: panjang 12 cm, warna hijau muda kebiru-biruan, bertubuh gemuk dan lunak,
tertutup lapisan lilin keputih-putihan. Telur-telurnya ditaruh di tepi daun, 2-3 butir
bersama-sama, warna merah muda. Kepompong berada di antara beberapa daun
atau di sebelah bawah daun. Ulat-ulat tersebut sangat rakus memakan daun.
Pengendalian: dengan cara mengumpulkan telur, ulat, dan kepompong untuk
dimusnahkan.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 8/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
2) Kutu perisai hijau
Ciri: panjang kutu 3-5 mm, warna hijau (kadang agak kemerahan). Melekat pada
bagian-bagian pohon yang hijau dan di bagian bawah daun. Menyebabkan
terjadinya cendawan hitam seperti jelaga. Pengendalian: cara alami dimakan oleh
beberapa macam kepik (merah tua, panjang 5 mm dan biru panjang 6 mm) dan
ulat (warna merah muda, panjang 13 mm). Kutu ini di musim penghujan bisa
musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.
3) Keluang dan codot
Pengendalian: buah-buahan yang hampir tua dibungkus kantong kertas/kain-kain
bekas.
4) Pasilan atau benalu
Pengendalian: dibuang dan dibersihkan.
5) Lalat buah (dacus pedestris)
Buah dan daun yang terserang oleh ulat ini. Lalat ini meletakkan telurnya pada
daging buah, sehingga setelah menetas larvanya memakan buah jambu air.
Pengendalian: dengan insektisida Diazinon atau Bayrusil yang disemprotkan ke
pohon, daun dan buah yang masih pentil dengan dosis sesuai anjuran.
6) Penggerek batang
Pengendalian: dengan cara menyumbatkan kapas yang telah direndam
insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang batang yang digerek.
7) Ulat penggulung/pemakan daun
7.2. Penyakit
1) Gangguan pada akar
Pemupukan yang kurang hati-hati pada jambu air yang sedang berbuah dapat
menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga atau buah jambu air bisa rontok.
Semua ini terjadi karena tanaman tidak mendapat suplai air dan zat makanan
sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar tersebut. Selain itu tanah yang
berlebihan supali air juga dapat merontokkan bunga/buah, sebab sebab air yang
menggenang membuat akar susah bernafas dan mengundang cendawan yang
bisamembusukkan akar.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 9/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
2) Gangguan pada buah
Penyebab: ulat (lalat) buah dan sejenis cendawan yang mengakibatkan buah
rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang buah dengan ciri noda berwarna
kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah. Pengendalian: (1) cara
membungkus buah sewaktu masih dipohon (2) dengan penyemprotan insektisida
thioda (2-3 cc/liter air) dan fungisida dithane (3 cc/liter air)
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman jambu air dapat berbuah setelah berumur 3-4 tahun, berbunga sebanyak 2
kali dalam setahun (Juli dan September) dan buahnya masak pada Agustus dan
Nopember. Ciri-ciri buah yang dapat dipanen dinilai dari tingkat kematangan
berdasarkan warna kulit buah, yaitu hijau muda, hijau tua, hijau sedikit merah hijaumerah
dan merah hijau. Keadaan fisik buah juga menjadi kriteria dalam panen yaitu
semakin terlihat matang buah yang nampak, maka semakin merah warna kulitnya
dan makin besar pula ukuran fisiknya.
8.2. Cara Panen
Buah dipetik dari rangkaiaanya dengan hati hati jangan sampai rusak, apalagi jatuh.
8.3. Periode Panen
Masa berbuah jambu air bisa lebih dari 1 kali dalam setahun, tergantung pada
keadaan lingkungan.
8.4. Prakiraan Produksi
Buah jambu air jenis merah–hijau dapat dipanen bila warna merah pada buah jambu
lebih banyak dari pada warna hijaunya, Pada saat tersebut nisbah TPT/asam dan
Vitamin C-nya masing-masing adalah 80,8 dan 48 kg/100 gram
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan dimasukan kedalam keranjang plastik dan disimpan
sementara di ruangan yang sejuk. Buah dari jenis yang berbeda tidak disatukan
dengan jenis yang lain.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 10/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pisahkan buah yang cacat dari yang baik, kemudian klasifikasikan buah berdasarkan
ukurannya. Buah dicuci bersih dengan air mengalir atau dialiri air kemudian ditiriskan
di rak pengeringan.
9.3. Penyimpanan
Buah yang telah dikemas disimpan di daerah yang teduh kering dan sejuk.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Buah dikemas dalam keranjang plastik dan disusun rapi agar tidak berpindah tempat
selama dalam pengangkutan. Sebaiknya bauh disimpan dalam cold storage jika tidak
langsung diangkut ke pasar.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya jambu air seluas 1 hektar dengan jarak tanam 8 x 8 m,
populasi 156 pohon di Jawa Barat pada tahun 1999.
1) Biaya produksi tahun ke-1
1. Sewa Lahan Rp. 30.000.000,-
2. Bibit 160 batang @ Rp. 3.000,- Rp. 480.000,-
3. Pupuk
- Pupuk kandang 6 ton @ Rp. 150.000,-/ton Rp. 900.000,-
- Urea 25 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 37.500,-
- SP-36 25 kg @ Rp.1.900,- Rp. 47.500,-
- KCl 25 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 45.000,-
4. Pestisida 4 liter Rp. 625.000,-
5. Tenaga kerja
- Lubang tanam, ajir 15 HKP @ Rp. 7.500,- Rp. 112.500,-
- Beri pupuk 5HKP + 10 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 87.500,-
- Tanam 5 HKP + 6 HKW Rp. 67.500,-
- Pemeliharaan 40 HKP+20 HKW Rp. 400.000,-
2) Biaya produksi tahun ke-2 s.d. ke-4
1. Pupuk
- Pupuk kandang 10 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
- Urea 75 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 112.500,-
- SP-36 50 kg @ Rp.1.900,- Rp. 95.000,-
- KCl 50 kg @ Rp.1.800,- Rp. 90.500,-
2. Pestisida 5 liter Rp. 781.250,-
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 11/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
3. Tenaga kerja
- Tenaga pemeliharaan 50 HKP+50 HKW Rp. 625.000,-
4. Alat Rp. 600.000,-
3) Biaya produksi tahun ke-5 s.d. ke-15
1. Pupuk
- Pupuk kandang 24 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
- Urea 125 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 187.500,-
- SP-36 300 kg @ Rp.1.900,- Rp. 570.000,-
- KCl 150 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 270.000,-
2. Pestisida 7 liter Rp. 1.093.750,-
3. Alat Rp. 450.000,-
4. Tenaga kerja
- Pemeliharaan 50 HKP + 60 HKW Rp. 675.000,-
- Panen & pasca panen 40 HKP + 50 HKW Rp. 550.000,-
Jumlah biaya produksi dalam 15 tahun Rp. 125.574.000,-
4) Pendapatan dari hasil produksi (15 tahun) : 73,32 ton Rp. 219.960.000,-
5) Keuntungan bersih 15 tahun Rp. 94.386.000,-
6) Parameter kelayakan usaha
1. B/C rasio = 1,752
Panen dimulai pada tahun ke 5 dan keuntungan mulai diraih pada tahun ke enam.
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek komoditi jambu air cukup cerah, sebab permintaan terhadap komoditi ini
terus meningkat dari tahun ke tahun. Hanya dalam membudidayakan tanaman jambu
air perlu memilih jenis yang tepat, yakni yang banyak digemari masyarakat, seperti
cincalo.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan
contoh dan cara pengemasan.
11.2.Diskripsi

TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 12/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
11.3.Klasifikasi dan Standar Mutu

11.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari
setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah dan
bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai
diperoleh minimum 20 buah untuk dianalisis.
a. Jumlah kemasan dalam partai (lot) sampai dengan 100, contoh yang diambil 5.
b. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 101 sampai dengan 300, contoh yang diambil
7.
c. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 301-500, contoh yang diambil 9.
d. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 501-1000, contoh yang diambil 10.
e. Jumlah kemasan dalam partai (lot) lebih dari 1000, contoh yang diambil 15
(minimum).
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang berpengalaman
atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan badan hukum.
11.5.Pengemasan
Jambu air dikemas dengan peti kayu/bahan lain yang sesuai dengan berat bersih
maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yang bertuliskan antara lain:
nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih,
negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal.
12. DAFTAR PUSTAKA
1) Sarwono B. (1990). Jenis-jenis Jambu Air Top. Jakarta, Trubus.
2) Guntur, Henny. (1985). Jambu Baron. Jakarta, Asri.
3) Kanisius, Aksi agraris. (1980). Bertanam Pohon Buah-buahan I.
4) Yayasan Kanisius, Yogyakarta.(1987). Bertanam Jambu Air. Jakarta, Trubus.
Jakarta, Februari 2000
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
Editor : Kemal Prihatman
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 1/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
JAMBU AIR
( Eugenia aquea Burm )

Mahkota Dewa Penyembuh Kanker


Mahkota Dewa Penyembuh Kanker
Contributed by dPrince Of Smart
Wednesday, 07 January 2009
Dunia tanaman obat kini kedatangan pendatang baru yang lumayan hebat. Mahkota dewa namanya. Ia bisa membuat
penderita penyakit ringan macam gatal-gatal, pegal-pegal, atau flu, hingga penyakit berat seperti kanker dan
diabetes,merasakan kesembuhan.Mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya.

Betapa tidak. Tanaman ini ternyata punya khasiat luar biasa. Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari yang
ecek-ecek hingga yang nyaris tak ada harapan sembuh. Kalau cuma pegal-pegal, sehari dua hari bakal hilang. Flu?
Wah, itu tugas yang juga bisa dibereskan dalam sehari dua hari. Diabetes pun bakal takluk dalam beberapa
bulan.Bagaimana dengan kanker? Meski butuh waktu bulanan, tanaman ini pun sanggup melawannya sampai titik darah
penghabisan. Paling tidak itu berdasarkan pengalaman empiris banyak orang, termasuk yang merasa sembuh dari
penyakit pada organ hati atau jantung, hipertensi, rematik, serta asam urat.Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat
gampang. Cuma dengan menyeduh teh racik terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya, bahan
obat alami ini pun siap dipakai. Kalau enggak menghendaki rasa pahitnya, kita bisa sedikit bersusah payah
mengolahnya menjadi ramuan instan. Rasanya ditanggung lebih sedap tanpa mengurangi khasiat.Itulah mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa). Tanaman yang kabarnya berasal dari daratan Papua ini di Jawa Tengah dan Yogyakarta dijuluki
makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa
menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat
pusaka.Dari alergi hingga kanker
Sebagian orang mungkin pernah sekadar melihatnya, sebagian lagi mendengar namanya pun tidak pernah. Wajar bila
selama ini sangat sedikit orang tahu mahkota dewa. Apalagi khasiatnya. Bahkan, di banyak lembaga penelitian yang
menangani tumbuhan berkhasiat obat belum ditemukan hasil penelitiannya. Sampai saat ini, setidaknya baru dr. Regina
Sumastuti dari Jurusan Farmakologi, Universitas Gadjah Mada yang telah menelitinya. Itu pun masih terbatas pada
pengujian terhadap efek antihistamin atau antialergi. Padahal, kalangan keraton Solo dan Yogyakarta telah lama
mengenalnya dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat. Beruntung, lama-lama manfaat luar biasa ini bocor ke
kalangan awam.Sekarang, tanaman ini seakan turun dari langit sebagai dewa penyelamat orang sakit. Berbagai
kesaksian dikemukakan mereka yang telah merasakan khasiatnya. Dalam buku Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa
karya Ning Harmanto, ketua Kerukunan Wanita Tani Bunga Lily, yang menekuni pengobatan dengan mahkota dewa,
ada 26 orang yang mengakui keampuhannya atau ditulis berhasil sembuh dari sakitnya berkat mahkota dewa.Di antara
mereka adalah Tuti Ariestyani Winata, yang setelah menjalani operasi pengangkatan kista di rahim, mengalami
kemunduran kondisi tubuh. Badannya kurus, perutnya membuncit seperti sedang hamil tua, jari-jari kakinya menggemuk,
tekanan darahnya naik-turun, dan Hb-nya sangat rendah.Beberapa dokter yang dikunjunginya memberikan diagnosis
berbeda. Ada yang mendiagnosisnya menderita kanker hati, sirosis hati, dan ada pula yang menyatakan dia menderita
hepatitis kronis. Tak kunjung memperoleh kepastian penyakit yang dideritanya, atas saran Ning, Tuti akhirnya
mengonsumsi air rebusan daging buah mahkota dewa. Setelah enam bulan, Tuti merasa sembuh dan kondisi tubuhnya
membaik kembali.Selain Tuti, Diana yang berdomisili di Bekasi menyatakan berhasil sembuh dari penyakit kanker di
payudara kanannya setelah menjalani operasi dua kali lagi untuk membersihkan kanker di payudara kirinya. Anna
Winata di Bogor dan Retno di Bekasi juga merasakan sehat kembali dari sakit kanker rahim berkat mahkota dewa. Ny.
Parlan di Balikpapan pun berhasil menormalkan kadar gula darahnya berkat tumbuhan obat ini. Masih banyak lagi
contoh keberhasilan yang lain. Sayangnya, yang tidak berhasil tidak pernah terungkap, sehingga tidak bisa diketahui
penyakit apa yang tidak mampu dilawan tanaman berbuah merah menyala ini.Selama ini daun dan buah mahkota dewa
dimanfaatkan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai obat penyakit kulit, gatal-gatal, dan eksim. Penyakit
tersebut ditandai dengan gejala gatal-gatal, pertanda adanya alergi terhadap agen tertentu yang mendorong sel-sel
tubuh mengeluarkan histamin.Soal kemampuan melawan penyakit kulit ini Sumastuti sudah membuktikannya. Dari
penelitian secara in vitro menggunakan usus halus marmot, diketahui, memang benar daun dan buah mahkota dewa
mempunyai efek antihistamin. Artinya, tanaman tersebut secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya
sebagai obat gatal-gatal akibat gigitan serangga atau ulat bulu, eksim, dan penyakit lain akibat alergi.Penelitian lain
masih kita tunggu untuk membuktikan khasiat luar biasa seperti yang dirasakan beberapa orang di atas. Namun, cerita
dari mulut ke mulut rupanya sudah membuat orang, terutama yang sakit berat dan umumnya hampir putus harapan,
percaya. Maka, orang pun mulai beramai-ramai mencari bagian berkhasiat mahkota dewa. Tak sedikit yang mencoba
menanamnya di pekarangan rumah. Bahkan, ada yang melihat wabah ini sebagai peluang usaha untuk
membudidayakan dan mengolahnya menjadi produk ramuan obat tradisional atau jamu dengan berbagai
bentuk.Dijadikan teh
Menanam mahkota dewa memang bukan perkara sulit. Tumbuhan, yang bisa hidup baik pada ketinggian 10 - 1.000 m
dpl., ini bisa ditanam dari biji atau hasil cangkokan. Meski penanamannya bisa di dalam pot atau langsung di tanah,
pertumbuhannya akan lebih baik bila ditanam di tanah. Tanaman dari biji biasanya sudah berbuah pada umur 10 - 12
bulan. Yang berasal dari cangkokan, mestinya berbuah lebih cepat.Buah inilah bagian yang paling banyak digunakan
sebagai obat alami, di samping daun dan batang. Dari ketiga bagiannya, yakni kulit dan daging buah, cangkang (batok
biji), serta biji, yang dimanfaatkan umumnya kulit dan daging buah serta cangkangnya. Buah muda berwarna hijau dan
yang tua berwarna merah cerah.Khasiat buah muda dan tua sama saja, jelas Ning. Sayang, senyawa apa yang
terkandung dalam bagian-bagian buah, masih belum terungkap secara detil. Cuma, Hutapea dkk. (1999), seperti dikutip
Sumastuti, menyatakan, dalam daun dan kulit buah makuto dewo terkandung senyawa saponin dan flavonoid, yang
masing-masing memiliki efek antialergi dan antihistamin.Ning menulis, dalam keadaan segar, kulit dan daging buah
dPrince Of Smart || Website Online
http://bumikupijak.com Powered by Joomla! Generated: 26 June, 2009, 02:25
muda mahkota dewa terasa sepet-sepet pahit. Sedangkan yang sudah tua sepet-sepet agak manis. Jika dimakan segar
akan menimbulkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, bahkan keracunan. Apa penyebabnya, belum diketahui dengan
pasti. Karenanya, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya dalam keadaan segar.Cangkangnya memiliki rasa sepetsepet
pahit, lebih pahit dari kulit dan daging buah. Bagian ini juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi langsung karena
dapat mengakibatkan mabuk, pusing, bahkan pingsan. Namun, setelah diolah, bagian ini lebih mujarab ketimbang kulit
dan daging buah. Ia dapat mengobati penyakit berat macam kanker payudara, kanker rahim, sakit paru-paru, dan sirosis
hati.Ada alasan mengapa biji mahkota dewa tidak dikonsumsi. Bijinya sangat beracun. Kalau mengunyahnya, kita bisa
muntah-muntah dan lidah mati rasa, tambah Ning. Karenanya, bagian ini cuma digunakan sebagai obat luar untuk
penyakit kulit.Sudah tentu untuk menjadikan daging buah atau cangkangnya sebagai obat, perlu pengolahan terlebih
dulu. Bisa dijadikan buah kering, teh racik, atau ramuan instan. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan
menjadikannya teh racik dan ramuan instan.Bagian lain yang bisa dijadikan obat adalah batang dan daun. Menurut Ning
dalam bukunya, batang mahkota dewa secara empiris bisa mengobati kanker tulang. Sedangkan daunnya bisa
menyembuhkan lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor. Cara memanfaatkan daun adalah dengan merebus dan
meminum airnya.Jangan kaget. Begitu minum ramuan mahkota dewa, kita segera merasakan serangan kantuk. Efek ini
normal. Efek lainnya adalah mabuk. Untuk menghilangkan efek ini dianjurkan untuk minum air lebih banyak. Untuk
konsumsi selanjutnya, takaran mahkota dewa perlu dikurangi. Jika masih tetap mabuk, sebaiknya untuk sementara
hentikan dulu. Di samping efek buruk tadi ternyata masih ada efek baik-nya. Psst … kadang-kadang kaum pria ada
yang libidonya meningkat, bisik Ning.Menurut Ning, dalam proses menyembuhkan penyakit dalam atau penyakit serius
macam kanker rahim, setelah pasien mengonsumsi seduhan mahkota dewa badannya bisa merasakan panas-dingin,
bahkan kadang kala mengeluarkan gumpalan darah berbau busuk. Ini merupakan proses pembersihan penyakit, tulis
Ning.Penggunaannya bisa dalam bentuk ramuan tunggal bisa pula ramuan campuran. Pencampuran dengan tumbuhan
obat lain dimaksudkan untuk memperkuat khasiatnya dan menetralisir racun. Juga untuk mengurangi rasa tidak
enaknya, tutur Ning, yang mengaku sering melayani resep yang ditulis beberapa dokter.Upaya penyembuhan
menggunakan ramuan mahkota dewa, menurut Ning, tidak bisa cepat membuahkan hasil. Pengobatannya perlu
dilakukan beberapa kali. Bahkan untuk penyakit berat yang kronis perlu waktu lama. Yang perlu diperhatikan adalah
takaran penggunaannya mesti tidak melebihi yang dianjurkan. Kalau takarannya berlebih, pengaruh yang tidak
diinginkan bisa muncul.Mesti diingat, wanita hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa. Seperti dikutip Ning,
Sumastuti juga telah membuktikan mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu
kerja otot rahim sehingga memperlancar proses persalinan. Ini bisa membahayakan kehamilan yang masih muda.Yang
tak kalah penting, pesan Ning, dalam menggunakan ramuan mahkota dewa kita dianjurkan menyugesti atau
menyakinkan diri bahwa ramuan ini manjur, berdoa untuk kesembuhan kita, dan tetap mengunjungi dokter untuk
mengetahui perkembangan kesehatan kita.@ (I Gede Agung Yudana) Sumber :
mahkotadewa.com
Intisari, 2003
dPrince Of Smart || Website Online
http://bumikupijak.com Powered by Joomla! Generated: 26 June, 2009, 02:25

Senin, 08 Juni 2009

Mengenali Bahaya dari Rokok


Kontribusi Dari Administrator
Kamis, 14 Agustus 2008
Jangan gampang terbuai iklan dan slogan yang mengesankan bahwa perokok identik sebagai pria sejati. Sebaliknya,
mereka yang aktif merokok justru terancam kehilangan kejantanannya alias rentan mengalami disfungsi ereksi. Dalam
iklan-iklan yang ditampilkan di media massa, rokok dan pria selalu identik dengan kegagahan, kemachoan, keperkasaan,
pria yang selalu dengan aktivitas penuh tantangan, serta dikagumi wanita-wanita cantik nan seksi.

Singkatnya, hampir
sebagian orang memiliki persepsi bahwa mereka yang merokok adalah pria sejati!
Di lain pihak, ada pula slogan “Rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, serta gangguan
kehamilan dan janin”. Slogan tersebut banyak ditemukan di papan-papan reklame, tv, radio, koran, majalah, dan
pada bungkus rokok itu sendiri.

Kedua hal di atas, sungguh merupakan hal yang sangat tidak sinkron. Di satu pihak menampilkan sesuatu yang dalam
mindset masyarakat dicap sebagai simbol kejantanan pria, sementara di pihak lain masyarakat seakan-akan diberitahu
bahwa merokok “mungkin” dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan
kehamilan, dan janin.
Yang lucu, masyarakat tampaknya tidak menganggap slogan tersebut sebagai sebuah peringatan. Bahkan
menganggapnya hanya sebagai label yang tak perlu dipahami, apalagi untuk dicamkan dengan saksama.
Kandungan Rokok
Diakui atau tidak, setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan kimia beracun yang
membahayakan. Diasumsikan bahwa setiap hari sekitar 11.000 manusia meninggal karena rokok.
Sebagai gambaran, pada awalnya rokok mengandung 8–20 mg nikotin dan setelah dibakar, nikotin yang masuk
ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian, jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk
sampai ke otak manusia. Di antara kandungan asap rokok, di antaranya termasuk bahan radioaktif (polonium-201) dan
bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), kapur barus (naphthalene), racun
serangga (DDT), racun semut putih (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan bagi orang yang
menjalani hukuman mati, dan masih banyak lagi.
Dalam kandungan rokok, racun utama yang paling berbahaya adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Tar
mengandung 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen). Zat yang seperti benzopyrene,
yaitu sejenis policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) yang telah lama ditetapkan sebagai agen pencetus awal kejadian
kanker.
Kandungan rokok lainnya adalah nikotin yang seperti heroin, amfetamin dan kokain, dan bersifat merangsang otak serta
mempunyai efek terhadap sistem mesolimbik yang menjadi penyebab ketagihan. Seseorang yang kehabisan rokok
kadangkala bertingkah seperti orang yang mengalami gangguan pikiran dan dalam keadaan yang amat tertekan. Itulah
sebabnya mengapa orang yang sudah mengalami ketergantungan sangat sulit untuk berhenti, kecuali dengan upaya
yang keras dan bersungguh-sungguh.
Selain itu, nikotin juga merupakan penyebab penyakit jantung dan stroke. Sekitar 25 persen penderita jantung adalah
akibat dari merokok.
Zat beracun yang juga ada dalam rokok adalah karbon monoksida (CO), yaitu gas beracun yang biasanya dikeluarkan
oleh kendaraan. Gas ini menyebabkan oksigen berkurang di jaringan tubuh, karena CO lebih kuat mengikat Hb darah
dibanding oksigen, sehingga apabila kadar CO di dalam tubuh melebihi 60 persen maka dapat menyebabkan kematian.
Racun Asap
Ada dua macam asap rokok yang dihasilkan setiap kali orang merokok, yaitu asap utama (mainstream), yakni asap yang
dihisap oleh si perokok, dan kedua asap sampingan (sidestream) yaitu asap yang merupakan pembakaran dari ujung
rokok, kemudian menyebar ke udara. Asap sampingan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui
proses penyaringan yang cukup.
Dengan demikian, pengisap asap sampingan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan
akibat rokok. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok karena turut
mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang diembuskan balik oleh perokok).
Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa angka kejadian penyakit akibat rokok lebih tinggi pada perokok pasif daripada
perokok aktif. Dan bagi anak-anak di bawah umur, terdapat risiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok.
Menyesatkan
Sama seperti penulis singgung di awal tulisan ini, kejantanan si perokok dalam iklan-iklan perlu kita cermati. Coba kita
Susu Kolostrum Skim Alami IgG Plus Fortico Dari Smart Naco Indonesia WorldWide
http://www.susukolostrum.com Menggunakan Joomla! Generated: 8 June, 2009, 09:50
perhatikan pria-pria hebat yang merupakan perokok berat. Tak perlu penulis sebutkan nama orang –orang hebat
yang juga perokok hebat. Di umur 50 tahun, hampir sebagian besar dari mereka meninggal karena kanker, utamanya
kanker paru-paru.
Walaupun mereka sudah berhenti merokok sejak 10 tahun sebelum penyakitnya bermanifestasi, tetapi penyakit saluran
napas (kanker paru) tetap saja menggerogoti. Ini disebabkan karena sel-sel organ paru pada perokok sudah mengalami
perubahan menjadi sel kanker yang pertumbuhannya lambat, sehingga baru bermanifestasi 10-20 tahun kemudian.
Akhirnya, si jantan sudah tidak jantan lagi, karena untuk bernapas pun sulit, apalagi untuk aktivitas yang lain. Dapat
dibayangkan betapa ngeri menunggu maut dengan penderitaan yang dirasakan akibat nyeri setiap mengembuskan
napas.
Selain penyakit saluran napas, rokok juga dapat menyebabkan atherosclerosis, yakni kekakuan pembuluh darah yang
dapat disertai penyempitan pembuluh darah. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya hipertensi dan gangguan suplai
darah ke organ-organ. Akibatnya, dapat terjadi komplikasi berupa gangguan jantung, ginjal, stroke, disfungsi ereksi, dan
lain-lain. Sekarang, di mana kejantanannya?
Akibat gangguan pembuluh darah, maka aliran darah ke penis akan mengalami hambatan, sehingga terjadi gangguan
ereksi (disfungsi ereksi). Selain itu, akibat terpapar dengan racun secara terus-menerus, maka kualitas sperma juga
mengalami penurunan (oligospermia). Oleh karena itu, wajar apabila seorang perokok berat sangat sulit memiliki
keturunan, kalaupun ada, biasanya kualitas keturunannya kurang baik.
Suami sebagai pengayom keluarga hendaknya berpikir matang-matang sebelum memutuskan untuk merokok. Dampak
terhadap keluarga harus dipertimbangkan dengan matang, baik itu dari segi kesehatan, ekonomi, etika, pendidikan anak,
dan kualitas generasi bangsa kita.
Sebelum terlambat, ada baiknya menyimak sejumlah lelucon yang mengisyaratkan betapa merokok itu lebih banyak
mudharatnya ketimbang manfaatnya. Lelucon dimaksud antara lain; ”perokok awet muda, karena sebelum tua
sudah mati”, ”perokok rumahnya aman, karena tiap malam batuk sehingga pencuri takut masuk”,
atau perokok paling dermawan, karena rajin menyumbang ke dokter dan rumah sakit untuk pengobatan paru-paru,
jantung, ginjal, dan lain-lain.
Berikutnya, ”perokok mengurangi persaingan kerja, karena orangtua (ayah dan atau ibu) perokok anaknya
banyak dengan keterbelakangan mental”, ”perokok hidup bebas, karena tidak pernah baca doa sebelum
merokok”, dan ”perokok membuat suasana ruangan lebih ramai. Yang tadinya full-ac, jadi full-asap.”
Dengan demikian, jelaslah bahwasanya merokok hanya dilakukan oleh orang yang tidak berpikir panjang dan hanya
mementingkan diri sendiri. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan
sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang
merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Betapa banyak yang menjadi korban akibat perokok. Alasan bahwa pabrik rokok merupakan salah satu penghasil devisa
negara adalah alasan yang tidak rasional karena mendapatkan penghasilan dengan cara meracuni rakyat. Penulis
berharap agar pihak pemerintah, dinas kesehatan, tokoh-tokoh agama, dan pihak-pihak terkait lainnya memperhatikan
hal ini, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kualitas generasi bangsa.
sumber http://www.susukolostrum.com

Rabu, 03 Juni 2009

Jelly, cincau agar-agar berkhasiat bebas lemak


Bukan cuma rasa segar ketika menikmatinya, ternyata ketiganya punya manfaat lebih untuk tubuh kita. "Meskipun sedikit, namun karena cincau hijau dibuat tanpa dimasak, maka kandungan vitamin C di daiamnya tidak banyak yang rusak."
Sepintas ketiganya kelihatannya sama saja. Berpenampilan ‘cling’ dan ketika dinikmati menimbulkan sensasi tersendiri, menggelinding halus lewat tenggorokan. Namun karena dibuat dari bahan dasar berbeda, tentu beda pula khasiatnya. Apa saja sih?



Agar-agar, 100% Bebas Kalori
Buat yang sedang mengatur pola makan atau yang khawatir gemuk, mengkonsumsi agar-agar tidak membuat bobot Anda melambung kok! Bahan makanan ini tidak berkalori, artinya meskipun dikonsumsi dalam jumlah banyak, dijamin jarum timbang tidak bergeser kearah kanan.
Secara etimologis, kata ’agar’ berasal dari bahasa Malaysia. Konon, namanya terbentuk dari bahan dasar ’agar’ yaitu algae atau gang-gang laut. Jadi agar-agar merupakan gel (gelling agent) yang terbuat dari ganggang laut atau rumput laut, dan umumnya yang berasal dari genus Gelidium, Cracilaria, Pterocladia dan Anthopeltis. Nama aliasnya banyak, mencakup dai choy goh, Japanese isinglass dan kanten.

Karena kualitas dan penggunaannya berbeda, maka umumnya agar-agar dibagi menjadi dua grup, yaitu agar-agar untuk keperluan industri dan yang bersifat bakteriologis. Penggunaan agar-agar untuk kepentingan industri kini makin beragam karena ia memiliki berbagai keuntungan sehingga kerap menggantikan peran pektin.
Agar-agar memiliki kadar kalsium dan fosfor dalam jumlah yang cukup besar. Tentu saja nutrisi tersebut memberikan efek positif pada pertumbuhan tulang. Karenanya, kepada para manula yang kadar kalsiumnya sudah berkurang, disarankan untuk mengkonsumsi agar-agar untuk mencegah keropos tulang. Agar-agar juga merupakan sumber terbaik yodium karena setiap 100 gramnya mengandung 160 mg yodium.

Selain kalsium, serat yang terdapat dalam agar-agar berguna untuk memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit. Hii siapa sih yang mau menderita susah buang air besar? Dalam literatur pengobatan tradisional Cina, agar-agar dipakai untuk mengurangi inflamasi (peradangan) dan keluhan panas/terbakar lainnya.


Jelly, tinggi serat
Penampakan jernih, berkilau dan tembus cahaya. Jelly yang baik meman harus memiliki penampilan seperti ini. Makanan semi padat ini terbuat dari campuran 45% sari buah dan 55% gula.

Ada tiga zat poko yang diperlukan pada pembuatan jelly, yaitu pectin, gula, asam dan aroma perasa. Pectin dapat ditemuui dalam buah-buahan, seperti mangga, nenas, papaya, markisa dan buah kecapi. Beberapa diantaranya buah yang memiliki kandungan pectin tertinggi yaitu biji jeruk nipis sebanyak 32%, bubur daging bit sejumlah 30% dan daging nenas sebanyak 29%. Bukan Cuma buah yang mengandung pectin tinggi yang diperlukan, namun juga sekaligus buah yang cukup mengandung asam. Selain itu tingkat kematangan buah tersebut juga patut diperhitungkan.

MANFAAT SIRIH MERAH


Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.



Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.
Tanaman sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang beragam, seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir sama yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari batangnya.
Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang sejak lama telah di-ketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping itu juga memiliki nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena cahaya.
Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman ini adalah berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang mem-bedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.
Ramuan sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai tanaman obat yang beguna untuk ngadi saliro. Pada tahun 1990-an sirih merah di-fungsikan sebagai tanaman hias oleh para hobis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merah keperakan dan mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan se-bagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk berbagai penyakit. Dengan ramuan sirih merah telah banyak masyarakat yang tersembuhkan dari berbagai pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang ingin membudidayakannya.
Aspek budidaya
Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek dapat dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek yang telah dipotong-potong direndam dalam air bersih selama lebih kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%.
Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca.
Penanaman di lapangan dilaku-kan pada awal musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan.
Sirih merah dapat beradaptasi de-ngan baik di setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhan-nya di lapangan adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar 60 - 75%.
Penangan pasca panen
Tanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini tanaman telah mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah optimal dan panjang-nya mencapai 15 - 20 cm. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar bahan aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan di-mulai dari daun tanaman bagian bawah menuju atas.
Setelah dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk mem-bersikan kotoran dan debu yang me-nempel, kemudian dibilas hingga bersih dan ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih dan steril, dengan lebar irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di atas tampah yang telah dialas kertas sampai kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 - 4 hari. Rajangan daun yang telah kering dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap air, bersama-sama dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian di-tutup rapat. Kemasan diberi label tanggal pengemasan selanjutnya di-simpan di tempat kering dan bersih. Dengan penyimpanan yang baik simplisia sirih merah dapat bertahan sampai 1 tahun.
Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 - 4 potongan rajangan dengan satu gelas air sampai men-didih. Setelah mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering kemudian digiling dengan menggunakan grinder men-capai ukuran 40 mesh. Pengemasan dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label. Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat dari hasil serbuk yang di ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat ditambahkan bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul.
Kandungan kimia
Tanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut, tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.
Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.
Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut.
Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi
Sejak jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih merah telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian pen-ting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit keputihan ser-ta bau tak sedap.
Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang terutama dalam pengembang-an sebagai bahan baku untuk bio-farmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang tua kepada anak atau saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, ter-utama di Kraton Jogyakarta, tanam-an sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat me-nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai anti mikroba.
Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis.
Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh dari diabetes karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada dosis tersebut mampu me-nurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34,3%. Lebih tinggi penu-runannya dibandingkan dengan pem-berian obat anti diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa darah tikus. Hasil uji praklinis pada tikus, dapat di pakai sebagai acuan penggunaan pada orang yang men-derita kencing manis. Saat ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan sirih merah sebagai ramuan atau terapi yang berkhasiat dan manjur untuk pe-nyembuhan berbagai jenis penyakit
Penutup
Tanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, mempunyai potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit. Banyak pengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul dapat menyembuhkan penya-kit diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Tanaman sirih merah dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis tanah sehingga mudah dikembangkan dalam skala besar (Sumber: Feri Manoi, Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus 2007).


Selasa, 02 Juni 2009

Teknis Debate Bahasa Inggris RAIDA X Kwarda Jateng


Debat Bahasa Inggris
Kode Kegiatan : H2
Tujuan : Meningkatkan kreatifitas dalam debat bahasa inggris
Tanggal : 13 - 15 Juli 2009
Waktu : 13.30 – 16.00 WIB
Titik kumpul : Tenda giat 1
Tempat : Tenda giat 1
Peserta : 3 orang per kontingen
Pakaian : Seragam pramuka lengkap


Teknis Kegiatan :  Babak penyisihan Debat Bahasa Inggris dilakukan dengan
seleksi tertulis yang terdiri dari 50 soal dengan materi sebagai
berikut:
a. pengetahuan umum
 Pengetahuan Bahasa Inggris
 Ilmu sosial
 Imu eksakta
 Bela negara dan kewarganegaraan
 Berita terhangat dan terbaru
b. pengetahuan pramuka
 pengetahuan teknik kepramukaan
 pengetahuan umum kepramukaan
 pengetahuan PP dan AD / ART Gerakan Pramuka
 pengetahuan kesakaan
 pengetahuan struktur gerakan pramuka
 Dari babak penyisihan diambil 8 tim terbaik dengan sistem
rangking hasil seleksi tertulis yang akan masuk dalam babak
quarter final debat bahasa Inggris.
 Sistem debat yang dipergunakan adalah Australasian debate.
 Sistem debat Australasian menggunakan 2 tim (Affirmative
dan Negative), dimana di dalam masing-masing tim terdapat
tiga debator.
 Urutan pelaksanaan debat oleh kedua tim:
a. Substantive speeches:
1). 1st Affirmative = 4 menit
2). 1st Negative = 4 menit
3). 2nd Affirmative = 4 menit
4). 2nd Negative = 4 menit
5). 3rd Affirmative = 4 menit
6). 3rd Negative = 4 menit
PETUNJUK TEKNIS 31
Raimuna X Kwartir Daerah 11 Jawa Tengah tahun 2009
b. Reply speeches (jawaban kesimpulan terakhir tim):
1). Affirmative Reply = 2 menit
2). Negative Reply = 2 menit
 Waktu persiapan adalah 5 menit
 Selama waktu pemberian mosi, tidak diperbolehkan adanya
interupsi.
 Tema ditentukan berdasarkan undian sebelum tampil
 Tema debat yang akan dilombakan antara lain :
1) Cigarette advertising should be banned.
2) Indonesia must use multi-party system in elections.
3) Ujian Nasional (UN) should be abolished.
4) BLT (Bantuan Langsung Tunai) should be stopped.
5) Scouting must be an intra-curricular activity in schools.
6) Abortion must be abolished.
7) Miss Indonesia should not join Miss Universe.
8) Death penalty should be given to corruptors.
9) Indonesia is ready for the world free-trade area.
10) Free school programmust be implemented in Indonesian
schools.
Kriteria Penilaian :  Nilai maksimal untuk masing-masing substantive speeches
adalah 100, dengan perincian:
1). Matter (permasalahan) = 0 – 40
□ Matter yang dimaksud adalah seberapa logis dan
relevan mosi yang diberikan dengan tema atau
permasalahan yang diperdebatkan
2). Manner (adab berdebat) = 0 – 40
□ Manner berkaitan dengan mekanisme public speaking
dan presentasi kasus yang diberdebatkan, yang meliputi
vocal style, penggunaan bahasa, tulisan, penampilan,
dll
3). Method (metode berdebat) = 0 – 20
□ Method terdiri atas efektivitas struktur dan organisasi
tiap mosi secara individual, secara tim maupun
tingkatan dimana tim bereaksi secara tepat dalam
dinamika perdebatan yang terjadi
 Nilai maksimal untuk reply speeches adalah 50, dengan
perincian:
1). Matter (permasalahan) = 0 – 20
2). Manner (adab berdebat) = 0 – 20
3). Method (metode berdebat) = 0 – 10
Ketentuan
pemenang
: Penentuan pemenang berdasarkan nilai tertinggi. Seluruh
pertandingan menggunakan sistem gugur hingga diperoleh juara
I, II, III

PETUNJUK TEKNIS RAIMUNA DAERAH JAWA TENGAH


Salam Pramuka !

Assalamualaikum wr wb.

untuk kakak-kakak yang butuh Juknis RAIDA X Kwarda jateng silahkan klik
juknis raida

dan berikut penjelasan giat prestasi DEBAT BAHASA INGGRIS

Debat Bahasa Inggris
Kode Kegiatan : H2
Tujuan : Meningkatkan kreatifitas dalam debat bahasa inggris
Tanggal : 13 - 15 Juli 2009
Waktu : 13.30 – 16.00 WIB
Titik kumpul : Tenda giat 1
Tempat : Tenda giat 1
Peserta : 3 orang per kontingen
Pakaian : Seragam pramuka lengkap
Teknis Kegiatan :  Babak penyisihan Debat Bahasa Inggris dilakukan dengan
seleksi tertulis yang terdiri dari 50 soal dengan materi sebagai
berikut:
a. pengetahuan umum
 Pengetahuan Bahasa Inggris
 Ilmu sosial
 Imu eksakta
 Bela negara dan kewarganegaraan
 Berita terhangat dan terbaru
b. pengetahuan pramuka
 pengetahuan teknik kepramukaan
 pengetahuan umum kepramukaan
 pengetahuan PP dan AD / ART Gerakan Pramuka
 pengetahuan kesakaan
 pengetahuan struktur gerakan pramuka
 Dari babak penyisihan diambil 8 tim terbaik dengan sistem
rangking hasil seleksi tertulis yang akan masuk dalam babak
quarter final debat bahasa Inggris.
 Sistem debat yang dipergunakan adalah Australasian debate.
 Sistem debat Australasian menggunakan 2 tim (Affirmative
dan Negative), dimana di dalam masing-masing tim terdapat
tiga debator.
 Urutan pelaksanaan debat oleh kedua tim:
a. Substantive speeches:
1). 1st Affirmative = 4 menit
2). 1st Negative = 4 menit
3). 2nd Affirmative = 4 menit
4). 2nd Negative = 4 menit
5). 3rd Affirmative = 4 menit
6). 3rd Negative = 4 menit
PETUNJUK TEKNIS 31
Raimuna X Kwartir Daerah 11 Jawa Tengah tahun 2009
b. Reply speeches (jawaban kesimpulan terakhir tim):
1). Affirmative Reply = 2 menit
2). Negative Reply = 2 menit
 Waktu persiapan adalah 5 menit
 Selama waktu pemberian mosi, tidak diperbolehkan adanya
interupsi.
 Tema ditentukan berdasarkan undian sebelum tampil
 Tema debat yang akan dilombakan antara lain :
1) Cigarette advertising should be banned.
2) Indonesia must use multi-party system in elections.
3) Ujian Nasional (UN) should be abolished.
4) BLT (Bantuan Langsung Tunai) should be stopped.
5) Scouting must be an intra-curricular activity in schools.
6) Abortion must be abolished.
7) Miss Indonesia should not join Miss Universe.
8) Death penalty should be given to corruptors.
9) Indonesia is ready for the world free-trade area.
10) Free school programmust be implemented in Indonesian
schools.
Kriteria Penilaian :  Nilai maksimal untuk masing-masing substantive speeches
adalah 100, dengan perincian:
1). Matter (permasalahan) = 0 – 40
□ Matter yang dimaksud adalah seberapa logis dan
relevan mosi yang diberikan dengan tema atau
permasalahan yang diperdebatkan
2). Manner (adab berdebat) = 0 – 40
□ Manner berkaitan dengan mekanisme public speaking
dan presentasi kasus yang diberdebatkan, yang meliputi
vocal style, penggunaan bahasa, tulisan, penampilan,
dll
3). Method (metode berdebat) = 0 – 20
□ Method terdiri atas efektivitas struktur dan organisasi
tiap mosi secara individual, secara tim maupun
tingkatan dimana tim bereaksi secara tepat dalam
dinamika perdebatan yang terjadi
 Nilai maksimal untuk reply speeches adalah 50, dengan
perincian:
1). Matter (permasalahan) = 0 – 20
2). Manner (adab berdebat) = 0 – 20
3). Method (metode berdebat) = 0 – 10
Ketentuan
pemenang
: Penentuan pemenang berdasarkan nilai tertinggi. Seluruh
pertandingan menggunakan sistem gugur hingga diperoleh juara
I, II, III

Popular Posts

SETUJUKAH ANDA JIKA IBUKOTA DIPINDAH DARI KOTA JAKARTA

PESAN TIKET HOTEL

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites