Mohon Perhatian !

Mohon maaf jika kenyamanan anda terganggu...dalam menikmati konten yang ada..karena blog masih dalam maintenance....selamat menikmati

Senin, 08 Juni 2009

Mengenali Bahaya dari Rokok


Kontribusi Dari Administrator
Kamis, 14 Agustus 2008
Jangan gampang terbuai iklan dan slogan yang mengesankan bahwa perokok identik sebagai pria sejati. Sebaliknya,
mereka yang aktif merokok justru terancam kehilangan kejantanannya alias rentan mengalami disfungsi ereksi. Dalam
iklan-iklan yang ditampilkan di media massa, rokok dan pria selalu identik dengan kegagahan, kemachoan, keperkasaan,
pria yang selalu dengan aktivitas penuh tantangan, serta dikagumi wanita-wanita cantik nan seksi.

Singkatnya, hampir
sebagian orang memiliki persepsi bahwa mereka yang merokok adalah pria sejati!
Di lain pihak, ada pula slogan “Rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, serta gangguan
kehamilan dan janin”. Slogan tersebut banyak ditemukan di papan-papan reklame, tv, radio, koran, majalah, dan
pada bungkus rokok itu sendiri.

Kedua hal di atas, sungguh merupakan hal yang sangat tidak sinkron. Di satu pihak menampilkan sesuatu yang dalam
mindset masyarakat dicap sebagai simbol kejantanan pria, sementara di pihak lain masyarakat seakan-akan diberitahu
bahwa merokok “mungkin” dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan
kehamilan, dan janin.
Yang lucu, masyarakat tampaknya tidak menganggap slogan tersebut sebagai sebuah peringatan. Bahkan
menganggapnya hanya sebagai label yang tak perlu dipahami, apalagi untuk dicamkan dengan saksama.
Kandungan Rokok
Diakui atau tidak, setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan kimia beracun yang
membahayakan. Diasumsikan bahwa setiap hari sekitar 11.000 manusia meninggal karena rokok.
Sebagai gambaran, pada awalnya rokok mengandung 8–20 mg nikotin dan setelah dibakar, nikotin yang masuk
ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian, jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk
sampai ke otak manusia. Di antara kandungan asap rokok, di antaranya termasuk bahan radioaktif (polonium-201) dan
bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), kapur barus (naphthalene), racun
serangga (DDT), racun semut putih (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan bagi orang yang
menjalani hukuman mati, dan masih banyak lagi.
Dalam kandungan rokok, racun utama yang paling berbahaya adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Tar
mengandung 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen). Zat yang seperti benzopyrene,
yaitu sejenis policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) yang telah lama ditetapkan sebagai agen pencetus awal kejadian
kanker.
Kandungan rokok lainnya adalah nikotin yang seperti heroin, amfetamin dan kokain, dan bersifat merangsang otak serta
mempunyai efek terhadap sistem mesolimbik yang menjadi penyebab ketagihan. Seseorang yang kehabisan rokok
kadangkala bertingkah seperti orang yang mengalami gangguan pikiran dan dalam keadaan yang amat tertekan. Itulah
sebabnya mengapa orang yang sudah mengalami ketergantungan sangat sulit untuk berhenti, kecuali dengan upaya
yang keras dan bersungguh-sungguh.
Selain itu, nikotin juga merupakan penyebab penyakit jantung dan stroke. Sekitar 25 persen penderita jantung adalah
akibat dari merokok.
Zat beracun yang juga ada dalam rokok adalah karbon monoksida (CO), yaitu gas beracun yang biasanya dikeluarkan
oleh kendaraan. Gas ini menyebabkan oksigen berkurang di jaringan tubuh, karena CO lebih kuat mengikat Hb darah
dibanding oksigen, sehingga apabila kadar CO di dalam tubuh melebihi 60 persen maka dapat menyebabkan kematian.
Racun Asap
Ada dua macam asap rokok yang dihasilkan setiap kali orang merokok, yaitu asap utama (mainstream), yakni asap yang
dihisap oleh si perokok, dan kedua asap sampingan (sidestream) yaitu asap yang merupakan pembakaran dari ujung
rokok, kemudian menyebar ke udara. Asap sampingan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui
proses penyaringan yang cukup.
Dengan demikian, pengisap asap sampingan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan
akibat rokok. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok karena turut
mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang diembuskan balik oleh perokok).
Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa angka kejadian penyakit akibat rokok lebih tinggi pada perokok pasif daripada
perokok aktif. Dan bagi anak-anak di bawah umur, terdapat risiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok.
Menyesatkan
Sama seperti penulis singgung di awal tulisan ini, kejantanan si perokok dalam iklan-iklan perlu kita cermati. Coba kita
Susu Kolostrum Skim Alami IgG Plus Fortico Dari Smart Naco Indonesia WorldWide
http://www.susukolostrum.com Menggunakan Joomla! Generated: 8 June, 2009, 09:50
perhatikan pria-pria hebat yang merupakan perokok berat. Tak perlu penulis sebutkan nama orang –orang hebat
yang juga perokok hebat. Di umur 50 tahun, hampir sebagian besar dari mereka meninggal karena kanker, utamanya
kanker paru-paru.
Walaupun mereka sudah berhenti merokok sejak 10 tahun sebelum penyakitnya bermanifestasi, tetapi penyakit saluran
napas (kanker paru) tetap saja menggerogoti. Ini disebabkan karena sel-sel organ paru pada perokok sudah mengalami
perubahan menjadi sel kanker yang pertumbuhannya lambat, sehingga baru bermanifestasi 10-20 tahun kemudian.
Akhirnya, si jantan sudah tidak jantan lagi, karena untuk bernapas pun sulit, apalagi untuk aktivitas yang lain. Dapat
dibayangkan betapa ngeri menunggu maut dengan penderitaan yang dirasakan akibat nyeri setiap mengembuskan
napas.
Selain penyakit saluran napas, rokok juga dapat menyebabkan atherosclerosis, yakni kekakuan pembuluh darah yang
dapat disertai penyempitan pembuluh darah. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya hipertensi dan gangguan suplai
darah ke organ-organ. Akibatnya, dapat terjadi komplikasi berupa gangguan jantung, ginjal, stroke, disfungsi ereksi, dan
lain-lain. Sekarang, di mana kejantanannya?
Akibat gangguan pembuluh darah, maka aliran darah ke penis akan mengalami hambatan, sehingga terjadi gangguan
ereksi (disfungsi ereksi). Selain itu, akibat terpapar dengan racun secara terus-menerus, maka kualitas sperma juga
mengalami penurunan (oligospermia). Oleh karena itu, wajar apabila seorang perokok berat sangat sulit memiliki
keturunan, kalaupun ada, biasanya kualitas keturunannya kurang baik.
Suami sebagai pengayom keluarga hendaknya berpikir matang-matang sebelum memutuskan untuk merokok. Dampak
terhadap keluarga harus dipertimbangkan dengan matang, baik itu dari segi kesehatan, ekonomi, etika, pendidikan anak,
dan kualitas generasi bangsa kita.
Sebelum terlambat, ada baiknya menyimak sejumlah lelucon yang mengisyaratkan betapa merokok itu lebih banyak
mudharatnya ketimbang manfaatnya. Lelucon dimaksud antara lain; ”perokok awet muda, karena sebelum tua
sudah mati”, ”perokok rumahnya aman, karena tiap malam batuk sehingga pencuri takut masuk”,
atau perokok paling dermawan, karena rajin menyumbang ke dokter dan rumah sakit untuk pengobatan paru-paru,
jantung, ginjal, dan lain-lain.
Berikutnya, ”perokok mengurangi persaingan kerja, karena orangtua (ayah dan atau ibu) perokok anaknya
banyak dengan keterbelakangan mental”, ”perokok hidup bebas, karena tidak pernah baca doa sebelum
merokok”, dan ”perokok membuat suasana ruangan lebih ramai. Yang tadinya full-ac, jadi full-asap.”
Dengan demikian, jelaslah bahwasanya merokok hanya dilakukan oleh orang yang tidak berpikir panjang dan hanya
mementingkan diri sendiri. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan
sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang
merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Betapa banyak yang menjadi korban akibat perokok. Alasan bahwa pabrik rokok merupakan salah satu penghasil devisa
negara adalah alasan yang tidak rasional karena mendapatkan penghasilan dengan cara meracuni rakyat. Penulis
berharap agar pihak pemerintah, dinas kesehatan, tokoh-tokoh agama, dan pihak-pihak terkait lainnya memperhatikan
hal ini, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kualitas generasi bangsa.
sumber http://www.susukolostrum.com

0 komentar:

Posting Komentar

write your comment here

Popular Posts

SETUJUKAH ANDA JIKA IBUKOTA DIPINDAH DARI KOTA JAKARTA

PESAN TIKET HOTEL

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites